20.21
Kata FM, mendengar sekilas saja mayoritas orang menilai bahwa ini (FM) adalah berkatian erat dengan sebuah “Radio”. Entah itu dari segi siaran, mp3, iklan dan segala macamnya yang pada hakikatnya semua itu adalah bersumber dari media Radio.

Tepat pada hari Selasa, 18 November 2014, sebuah organisasi mahasiswa intra kampus Politeknik Negeri Jember  yaitu UKM-LUMUT (Unit Kegiatan Mahasiswa- Lukis Musik dan Tari) telah mengadakan acara insidentil yang bertemakan music dengan judul 164,3 FM yang bertempat di lapangan basket Politeknik Negeri Jember, dengan tujuan agar dapat dijangkau dari berbagai arah oleh civitas kampus serta sebagian masyarakaat diluar kampus, dimana acara ini merupakan sebuah kebanggaan dan kepuasan tersendiri bagi UKM-Lumut dan para civitas kampus.

Acara ini adalah lanjutan dari acara TalkShow tentang tari tradisional tanggal 17 November 2014. Acara ini diselenggarakan berdasarkan tujuan umum dan khusus. Tujuan umumnya yaitu menunjukkan kepada lembaga Polije (Politeknik Negeri Jember) bahwa kami (ukm-lumut) itu ada dan inilah karya-karya kami, serta mengenalkan ukm-lumut kepada ukm luar polije dimana acara ini sebagai jembatan silaturrahim untuk lebih akrab dalam satu tujuan yang sama. Sedangkan tujuan khususnya yaitu sebagai wadah bagi teman-teman seni se-Jember untuk tetap aktif dalam bidang seni dan memberikan potensi kepada teman-teman lumut agar mereka dapat mengaplikasikan segala ilmu yang didapat dengan rasa percaya diri. Acara ini merupakan acara insidentil yang pertama kali terealisasi diluar program kerja dan tanpa meminta dana dari lembaga. ‘’ semua sarana dan prasarana ini kami design sendiri, bagaimana caranya kami mencoba untuk tetap dapat tampil sederhana meskipun tanpa adanya panggung yang seperti biasanya (menyewa)‘’ tegas Gustom Assyam Bunando selaku Ketua Umum ukm-lumut. Kegiatan ini salah satunya yaitu untuk menginformasikan tentang penyanyi  legendaris  yang berasal dari indonesia tapi bisa sukses diluar negeri yang mana dapat menjadi  contoh bagi pecinta music di tanah air.

Dari sedikit angka dan digabung dengan satu kata saja, ternyata tanpa disadari didalamnya mempunyai makna yang sangat luar biasa. 164,3 FM, begitulah mereka (ukm-lumut) memberikan judul daripada acara ini. Ketua Panitia menjelaskan bahwa angka ini bukanlah sekedar angka dan kata ini bukanlah sekedar kata pelengkap yang menjadikan angka tersebut sempurna, angka dan kata ini mempunyai nilai simbolis dimana satu per satunya memiliki makna yang khusus. ‘’ arti daripada 164,3 FM ini adalah angka 1 merupakan satu-satunya UKM-LUMUT yang ada di POLIJE, angka 6 menunjukan rukun iman, angka 4 menunjukkan urutan warna ke-4 yaitu hijau dari me-ji-ku-hi-bi-ni-u dan angka 3 merupakan sebuah arti dari kami yaitu Lumut yang menunjukkan 3 bidang : lukis, music dan tari. Sedangkan dari kata FM ini merupakan kepanjangan dari Full Music dimana kita tidak menampilkan hal lain selain music’’ jelas dita selaku ketua panitia UKM-LUMUT.

Sebuah acara tidak akan lepas dari yang namanya susunan acara, begitu juga dengan acara musik ini, mulai dari konsep dan proses acaranya pun sudah tersusun secara rapi dan baik dengan persiapan yang matang. Konsep acaranya dibuat dengan mengkombinasikan music beraliran blues, serta diterapkan seperti pada radio show yaitu mendengarkan sekaligus melihat secara live. Persiapan daripada acara hanya menghabiskan waktu selama 17 hari sesuai tanggal dimulainya acara ukm-lumut ini. UKM-LUMUT tidak hanya mengundang UKM, UKM-J dari ruang lingkup Polije  saja, namun juga ada dari luar polije yang mana undangan tersebut memang dikhususkan bagi lembaga music atau seni dari kampus-kampus lain se-Jember. Selain penampilan dari ukm-lumut sendiri, ada beberapa penampilan dari ukm music lain yaitu Panjalu dari Pertanian, Kuru Sentra dari Ekonomi Unej, DKK dari Sastra Unej, Gudang dari Unmuh, dari IKIP dan beberapa ukm lain yang mungkin tidak bisa disebutkan semuanya. Dari ukm-lumut mengeluarkan 4 penampilan, yaitu The MOB (Masih Orang Biasa), Sweet Coffe, Armor Distorsi dan yang terakhir Corfus. Seluruh penampilan ini dapat diikuti dan dinikmati hingga minimal pukul 22.00 WIB dan maksimal pukul 23.00 WIB.  UKM Lumut yang sebenarnya mempunyai 3 bidang karya seni yaitu Lukis, music dan tari, namun disini yang sudah teralisasi adalah music dan tari. Lalu bagaimana dengan melukis?

 “ lukis masih dalam proses perencanaan dan acara lukis masih dikemas, masih ditentukan tanggalnya, susah jika dipadukan dengan musik dan tari. Kegiatan melukis mungkin dengan pameran lokal atau menggambar bersama“ papar Gustom.

Panitia hanya memperkiraan sekitar 200.an orang, namun kapasitas peserta atau penonton tidak sesuai dengan perkiraan panitia dan semua hanya dapat dilihat dari kondisional waktu, terlihat semakin malam semakin banyak peserta yang datang. Kursi yang disediakan tak ada yang tersisa, sehingga yang lainnya terpaksa harus berdiri atau duduk di bawah alias lantai basket. Mirna, selaku perwakilan tamu undangan dari UKM Pramuka memberikan pandangannya terhadap acara musik ini,’’ acara ini cukup bagus, dapat menjadi selingan hiburan ditengah kesibukan mahasiswa. Tetapi tempatnya kurang beraturan, dalam artian ada yang duduk di bawah, ada yang duduk di atas dan ini menurut saya kurang fair. Untuk penyinarannya juga kurang terang sedikit’’ ungkap Mirna, Mahasiswi Prodi PTH Semester 3.

Proses mulai dari persiapan acara hingga terealisasinya, tidak ditemukan kendala dari faktor internal, namun dari faktor eksternal yaitu cuaca ditakutkan hujan ketika acara dimulai, melihat kondisi cuaca pada bulan-bulan ini musin hujan. 

Oleh : Nila Ummi Faarichah