13.47
Draft AD/ART KM Polije. Doc. Explant
Akhir-akhir ini KM-polije dikejutkan dengan munculnya informasi AD/ART  yang memiliki versi berbeda yang dimiliki oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM). Kemunculan AD/ART berbeda versi ini disebabkan oleh pengarsipan yang kurang tertata oleh panitia KLB sehingga menyebabkan BEM mengambil sikap untuk menolak MPM dilantik dengan AD/ART versi MPM. Yang berimbas terjadinya forum dengan memakan waktu dua minggu untuk mencapai kata sepakat.

Munculnya Draf dua versi itu menimbulkan masalah beruntun, seperti yang disampaikan oleh Alvin Firmansyah Selaku Wakil Presiden Mahasiswa dampak yang ditimbulkan mulai dari molor pelantikan MPM, Pertanggung jawaban BEM kepengurusan 2015-2016 juga molor, hingga akhirnya berdampak pada UKM dan HMJ yang tidak mengerti permasalahan tersebut juga merasakan dampaknya, mulai dari molornya pelantikan UKM dan HMJ hingga pada kondisi intern organisasinya.

Imbas dari munculnya draf hasil KLB yang berbeda tersebut berdampak pada aktivitas Keluarga Mahasiswa Polije (KM- Polije) di bawahnya, mulai dari program kerja hingga pendanaan di masing-masing KM-Polije. Seperti yang di sampaikan M. Afif Rijal Husni selaku Ketua UKM Pramuka Polije periode 2015-2016, dengan adanya kontroversi ini menyebabkan terhambatnya UKM untuk melaksanakan program kerja.”Dengan molornya pelantikan UKM ini, kami belum bisa melaksanakan program kerja yang sudah direncanakan” tuturnya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Rendra Wafa selaku ketua UKM Lumut. Ia menyampaikan kekecewaannya terhadap organisasi yang seharusnya menjadi contoh dan menaungi malah bersitegang membenarkan satu sama lain draf AD/ART hasil KLB tahun kemaren. “Lucu aja, kita sebagai ormawa yang seharusnya  mendapat kebijakan atau naungan dari atasan yang sangat terhormat tersebut, seharusnya kita mencontoh malah kita heran dengan apa yang terjadi, ada dua AD/ART yang berbeda, sangat-sangat saya sesalkan si seperti itu,” ujarnya.

Kekecewaan bukan tidak beralasan, sebab dengan peristiwa munculnya draf tersebut beberapa UKM seperti UKM Lumut dan Pramuka merasa dirugikan “Kalok berpengaruh si sedikit ya hanya dipendanaan aja”. Rendra menambahkan.

Permasalahan antara BEM dan MPM mengenai kebenaran hasil KLB yang berujung pada Sidang Istimewa tersebut menimbulkan dampak beruntun yang dirasakan oleh UKM dan HMJ yang ada di bawahnya. UKM dan HMJ yang tidak ikut-ikut didalamnya menjadi korban dari kontroversi munculnya dua draf AD/ART yang berbeda.
Oleh : Sugiyanto