20.34
Doc. Istimewa
25 oktober 2015, Politeknik Negeri Jember mengadakan jalan sehat dalam rangka Diesnatalis ke 27. Pada diesnatalis tahun ini lebih meriah dari tahun lalu. Banyak faktor yang menyebabkan kemeriahan ini berlangsung, diantaranya bertambah banyaknya peserta (khususnya Mahasiswa baru), hadiah yang banyak dan menarik serta hiburan dari keluarga besar Politeknik Negeri Jember.
Jalan sehat tahun ini diikuti kurang lebih 4500 peserta antara lain MABA, mahasiswa penerima beasiswa, pengurus UKM/HMJ dan para pegawai Politeknik Negeri Jember. Selain banyaknya peserta, hadiah menarik seperti halnya sepeda, tas, printer, notebook, Mountain Bike, kulkas dll juga menjadi alasan meriahnya acara jalan sehat. Sedangkan hiburan dari keluarga Polije sendiri yaitu penampilan dari UKM olahraga cabang pencak silat, Om Polije, Intan D’Academy dll.
Acara yang berlangsung selama kurang lebih 6 jam ini berjalan lancar, walau sempat ada komentar dari mahasiswa terkait sistem pembagian hadiah dan molornya acara. Sistem yang dimaksud adalah kupon jalan sehat ini dibagi menjadi dua, yaitu kupon hijau untuk mahasiswa dan kupon kuning untuk pegawai, sistem pengundiannya 5 kupon pegawai dan 5 kupon selanjutnya mahasiswa.“Rasanya kok gak adil sekali ya, jumlah pegawai dan mahasiswa kan selisihnya jauh, jadi kesannya lebih banyak hadiah untuk pegawai daripada mahasiswa dengan adanya sistem yang seperti itu,” pendapat si E. Namun pendapat itu diklarifikasi oleh koordinator lapangan Kegiatan ini, yakni Bapak Djoko Sungkowo, “Masalah sistem pembagian hadiah pada jalan sehat kali ini adalah evaluasi dari tahun lalu, dimana ingin lebih menyamaratakan dalam pembagiannya serta disesuaikan dengan kebutuhan penerima, contoh yaitu tas dan printer  sebagian besar untuk mahasiswa sedangkan kipas angin untuk pegawai. Akan tetapi jika ditinjau dari segi harga tidak jauh berbeda, hanya saja ada tambahan 2 sepeda MTB dari pegawai Koperasi untuk pegawai Polije, selebihnya sama rata.  Lagipula, hadiah hanya sebagai penyemangat, sedangkan tujuan utama dari jalan sehat ini adalah untuk memupuk rasa kebersamaan, kemeriahan dan adanya support untuk menjadikan Polije menjadi lebih baik.”
Selain komentar masalah pembagian hadiah, molornya acara juga dipertanyakan. “Di jadwal kan mulainya jam 6 pagi, tapi kenyataanya jalannya lebih dari itu.” Jelas Ika Alfiani. Komentar ini juga ditanggapi oleh bapak Djoko, berikut penjelasannya “Berhubung peserta jalan sehat sangat banyak, jadi mengkondisikan agar semua berjalan dengan bersamaan dan ada kabar kalau Intan dari program studi Rekam Medik yang mengikuti D’Academy mendadak pulang ke Jember, jadi sekalian diundang untuk ikut meramaikan acara ini. Dua hal tersebut yang menjadi alasan mengapa mulai dan selesainya acara ini molor dari jadwal yang telah ditetapkan.
Penampilan Intan de’academy mendapat respon yang sangat luar biasa dari keluarga besar Polije. Peserta yang bergoyang saat Intan bernyanyi jauh lebih banyak dibanding artis Polije sebelumnya. Bukan hanya keluarga besar Polije yang merespon sangat baik dalam acara ini, Intan pun juga sangat senang bisa menghibur peserta jalan sehat Polije tahun ini. “Intan senang banget bisa ikut memeriahkan acara Diesnatalis kampus ke 27 soalnya tahun lalu tidak bisa hadir. Jadi disela-sela libur syuting saya sempatkan datang jauh-jauh dari Jakarta ke Jember sekalian temu kangen dengan teman-teman dan para dosen. Saya berharap dihari Ulang tahun Polije ini mahasiswa semakin bersemangat dalam mencapai prestasi di bidang akademik maupun non akademik,” jawab Intan ketika ditanya masalah kesan dan pesan. Selain itu bapak Djoko menambahkan Saya berharap Diesnatalis tahun depan bisa lebih meriah dari ini, lebih banyak hadiah, peserta dan hiburannya. Semoga semua mahasiswa diberi kelancaran dalam menimba ilmu, lulus tepat waktu dan mendapat pekerjaan yang diinginkan, amin.”


Darul Ilmi