Puncak
menjadi mahasiswa baru Politeknik Negeri Jember ( Polije ) diakhiri dengan beberapa
rangkaian acara dari pagi hingga malam meliputi ballon run, bersih-bersih kampus dan ticketing yaitu pengambilan tiket untuk acara malam inagurasi. Pada
tahun ini Inagurasi diadakan pada Sabtu, 31 Oktober 2015 bertempat di GOR Perjuangan 45 Polije. Acara berlangsung meriah, dan megah dihadiri
seluruh mahasiswa baru berbagai jurusan, perwakilan lembaga dan bidang kemahasiswaan,
perwakilan dari UKM, serta undangan dari BEM luar yaitu Poliwangi, BEM
Universitas Muhammad Seruji, BEM FT Unej.
Doc. Explant |
Pengeluaran
anggaran untuk acara pada tahun ini lebih mahal dari pada tahun sebelumnya.
Meskipun ada sedikit perdebatan dengan sebagian mahasiswa baru ( Maba ) tetapi
pada akhirnya Maba setuju dan semua membayar. “Anggaran yang keluar dari
lembaga hanya Rp.10.605.000 dan selebihnya dari Maba dan beberapa sponsor yaitu
Futami dan Jember Gokil Percetakan,” ujar Filda. Selain itu inagurasi tahun ini
menyediakan stan-stan untuk berjualan, penyewaan stan juga dikenakan tarif
bayar. Fasilitas sound sistem, panggung megah dengan 2 layar besar
disampingnya, serta drone (kamera dengan baling-baling) yang dikhususkan disewa
untuk merekam berlangsungnya acara inagurasi.
Menurut
salah satu mahasiswa semester 5, Fajar yang ikut serta menjadi bagian dalam
membuka stan mengungkapkan bahwa, ”Inagurasi pada tahun ini lebih seru
dibandingkan tahun- tahun kemarin, apalagi ada kesempatan saya untuk berjualan
hasil usaha saya.” Pada lain kesempatan salah satu mahasiswa baru Lutfi Maulana
dengan beberapa teman-teman prodi MIF menilai inagurasi sangat mewah,
spektakuler. “Mendengar dari kakak kelas, inagurasi tahun saya lebih bagus
lebih bisa dinikmati, namun karena banyak aturan dari menwa, saya tidak bisa have fun menikmati acara inagurasi ini,”
jelas Lutfi.
“Pesan saya untuk inagurasi tahun
depan harus bisa lebih baik dari sekarang dan gak banyak aturan biar gak kayak opsek jadi saya bisa have fun
sedikit ,” lanjut Lutfi.
Mengklarifikasi
dari pihak menwa, “Sudah ada prosedur, apabila ada yang memicu keributan jadi
harus diamankan agar tertib,” Jelas Very anggota Menwa. Pihak Menwa berusaha
menertibkan berlangsungnya acara agar tidak terjadi keributan dan merusak
acara. Pembagian tempat telah dibagi di beberapa titik yaitu 3 pintu utama dan
depan panggung. Anggota Menwa dikerahkan untuk menjaga keamanan hingga acara
selesai dan berlangsung tertib.
( Red : Yeyen )