25
oktober 2015, Politeknik Negeri Jember mengadakan jalan sehat dalam rangka
Diesnatalis ke 27. Pada diesnatalis
tahun
ini lebih meriah dari tahun lalu. Banyak faktor yang menyebabkan kemeriahan ini
berlangsung, diantaranya bertambah banyaknya peserta (khususnya Mahasiswa
baru), hadiah yang banyak dan menarik serta hiburan dari keluarga besar
Politeknik Negeri Jember.
Jalan
sehat tahun ini diikuti kurang lebih 4500 peserta antara lain MABA,
mahasiswa penerima beasiswa, pengurus UKM/HMJ dan para pegawai Politeknik
Negeri Jember. Selain banyaknya peserta, hadiah menarik seperti halnya sepeda, tas, printer,
notebook, Mountain Bike, kulkas dll juga menjadi alasan meriahnya acara jalan sehat.
Sedangkan hiburan dari keluarga Polije sendiri yaitu penampilan dari UKM olahraga cabang pencak
silat, Om Polije, Intan D’Academy dll.
Acara
yang berlangsung selama kurang lebih 6 jam ini berjalan lancar, walau sempat
ada komentar dari mahasiswa terkait sistem pembagian hadiah dan molornya acara.
Sistem yang dimaksud adalah kupon jalan sehat ini dibagi menjadi dua, yaitu
kupon hijau untuk mahasiswa dan kupon kuning untuk pegawai, sistem
pengundiannya 5 kupon pegawai dan 5 kupon selanjutnya mahasiswa.“Rasanya kok gak adil
sekali ya, jumlah pegawai dan mahasiswa kan selisihnya jauh, jadi kesannya
lebih banyak hadiah untuk pegawai daripada mahasiswa dengan adanya sistem yang
seperti itu,”
pendapat si E. Namun pendapat itu diklarifikasi oleh koordinator lapangan
Kegiatan ini, yakni Bapak Djoko Sungkowo, “Masalah
sistem pembagian hadiah pada jalan sehat kali ini adalah evaluasi dari tahun
lalu, dimana ingin lebih menyamaratakan dalam pembagiannya serta disesuaikan
dengan kebutuhan penerima, contoh yaitu tas dan printer sebagian besar untuk mahasiswa sedangkan
kipas angin untuk pegawai. Akan tetapi jika ditinjau dari segi harga tidak jauh
berbeda, hanya saja ada tambahan 2 sepeda MTB dari pegawai Koperasi untuk
pegawai Polije, selebihnya sama rata.
Lagipula, hadiah hanya sebagai penyemangat, sedangkan tujuan utama dari
jalan sehat ini adalah untuk memupuk rasa kebersamaan, kemeriahan dan adanya
support untuk menjadikan Polije menjadi lebih baik.”
Selain
komentar masalah pembagian hadiah, molornya acara juga dipertanyakan. “Di jadwal kan mulainya
jam 6 pagi, tapi kenyataanya jalannya lebih dari itu.” Jelas Ika Alfiani.
Komentar ini juga ditanggapi oleh bapak Djoko, berikut penjelasannya “Berhubung peserta jalan
sehat sangat banyak, jadi mengkondisikan agar semua berjalan dengan bersamaan
dan ada kabar kalau Intan dari program studi Rekam Medik yang mengikuti D’Academy
mendadak pulang ke Jember, jadi sekalian diundang untuk ikut meramaikan acara
ini. Dua hal tersebut yang menjadi alasan mengapa mulai dan selesainya acara
ini molor dari jadwal yang telah ditetapkan.”
Penampilan
Intan de’academy mendapat respon yang sangat luar biasa dari keluarga besar
Polije. Peserta yang bergoyang saat Intan bernyanyi jauh lebih banyak dibanding
artis Polije sebelumnya. Bukan hanya keluarga besar Polije yang merespon sangat
baik dalam acara ini, Intan
pun
juga sangat senang bisa menghibur peserta jalan sehat Polije tahun ini. “Intan
senang banget bisa ikut memeriahkan acara Diesnatalis kampus ke 27 soalnya
tahun lalu tidak bisa hadir. Jadi disela-sela libur syuting saya sempatkan
datang jauh-jauh dari Jakarta ke Jember sekalian temu kangen dengan teman-teman
dan para dosen. Saya berharap dihari
Ulang
tahun Polije ini mahasiswa semakin bersemangat dalam mencapai prestasi di bidang
akademik maupun non akademik,” jawab
Intan ketika ditanya masalah kesan dan pesan. Selain itu bapak Djoko menambahkan “Saya berharap
Diesnatalis tahun depan bisa lebih meriah dari ini, lebih banyak hadiah,
peserta dan hiburannya. Semoga semua mahasiswa diberi kelancaran dalam menimba
ilmu, lulus tepat waktu dan mendapat pekerjaan yang diinginkan, amin.”
Darul Ilmi