Sebuah pemandangan yang
sangat tragis di malam hari, mungkin beberapa orang berfikiran bahwa tragis di sini
adalah kejadian tsunami di Aceh, jatuhnya Pesawat Air Asia, atau perpecahan
perpolitikan di Indonesia. Semua itu salah, tragis yang dimaksud adalah
pemandangan yang mungkin sebagian orang sudah mengetahui bahkan ada di dalamnya
yaitu pemandangan warung remang-remang yang mempertontonkan kebiasaan remaja
jaman sekarang yang tidak mencerminkan sebagai penerus bangsa yang baik. Mereka
tetap melakukan hal yang tidak baik padahal sudah tahu apa akibatnya, banyak
media menjelaskan akibat dari perbuatan tesebut. Namun mereka masih tetap melakukan
hal tersebut padahal mereka dari kaum intelektual dan kaum yang mempunyai sejuta
mimpi. Dari sekian banyaknya temuan di lapangan banyak para remaja sudah
menganggap hal tersebut adalah hal biasa seperti ciuman bibir bahkan hubungan
suami istri, hal tersebut sudah bukan sesuatu yang asing bagi para remaja zaman
sekarang, Pertanyaannya kenapa hal tersebut bisa terjadi? Apakah pantauan dari
orang tua kurang atau mungkin remaja sekarang yang terlalu menyepelekan
sehingga terbawa oleh sesatnya kesenangan dunia. Komisi Nasional perlindungan
anak menyebutkan dalam surveinya yang dilakukan di 12 kota besar di Indonesia
pada tahun 2007 bahwa remaja SMP (sekolah Menengah Pertama) 62,7% sudah
melakukan hubungan intim dan 21,2% siswi SMA (Sekolah Menengah Atas)
menggugurkan kandungan (Aborsi). Kejadian itu sungguh sangat tragis, masa depan
anak bangsa rusak, moral penerus bangsa yang semakin hari semakin
memprihatinkan hampir 80% remaja di Indonesia sudah pernah melakukan seks
maupun pra seks. Padahal remaja itu adalah agent
of change namun dengan kejadian tersebut semboyan itu berubah menjadi agent of deer. Sungguh sangat tragis
kondisi penerus bangsa saat ini, bagaimana Indonesia ini mau maju jika
penerusnya seperti ini.